April 28, 2010

UN 2010, keputusan bijakkah ?

Bulan ini hajatan depdiknas terbesar telah selesai diselenggarakan dan bahkan hasil ujian tingkat SMU telah diumumkan serentak di penjuru tanah air. Bermilyar - milyar rupiah telah digelontorkan untuk hajatan ini dan bagaimanakah hasilnya? Tercatat  kurang lebih 154 ribu dinyatakan harus mengikuti ujian susulan alias tidak lulus karena salah satu nilainya tidak memenuhi syarat.

Yang jadi perhatian saya bukanlah jumlah uangnya, namun hasil dari ujian tersebut.
Kemarin saja, saya lihat di tayangan berita ada banyak air mata yang tercurah baik itu sedih maupun bahagia. Ada banyak kekecewaan, kekesalan, keputus asaaan disamping kebahagiaan. Dari sini saja sudah tampak betapa besarnya tekanan yang dipikul oleh teman - teman kita.

Mungkin mudah bagi kota sebesar dan sehebat Jakarta untuk mencapai tingkat kelulusan yg memuaskan, tapi bagaimana dengan teman -teman kita di ujung timur, barat Indonesia ? MElihatkah para pejabat pendidikan akan realitas ini?
Dengan alasan meningkatkan kualitas, mereka tanpa sadar ( mungkin) telah mengacak - acak dan mengorbankan jutaan siswa  demi hajatan ini. JAdi, menurut saya tidak usahlah para pejabat pendidikan itu ribut - ribut soal siswa yg kedapatan mencontek lha wong mereka cuma mengejar nilai  supaya lulus ko!
Ada banyak lho siswa dengan berbagai prestasi tidak lulus hanya karena nilai salah satu mata pelajarannya tidak memenuhi syarat. Menurutku ini nggak masuk akal.
Apa iya kepintaran itu cuma matematika doang? atau ekonomi doang? lha terus kalo kesenian itu gmana?
Oooh, atau memang yang disebut orang pintar itu cuman orang yang pintar berhitung, menghapal ( DENGAN HURUF BESAR). Apa hebatnya mereka hapal semua pelajaran wong nyata-nyatanya nggak NGERTI juga toh!!!
Attention please untuk semua pihak terkait, sebelum berbuat sesuatu mbok ya dipikirin lebih dalam dulu, coba direnungkan apa iya kawan-kawan kita yg sekolahnya diujung timur sana punya fasilitas yg sama dengan di jakarta, please deh.. ga usah jauh - jauh ke Papua lha wong didaerah Jawa aja banyak yg masih tertinggal.
Ga Percaya, saya itu lulusan luar Jakarta, sekolah saya (sekalipun unggulan) ga punya fasilitas yang memadai yg setidaknya hampir menyamai sekolah jakarta.
Jadi bingung, ko kebijakan rasa-rasanya kurang bijak Oh My God.


Note : Kalau ada pihak tertentu yg merasa tersinggung dengan tulisan saya, saya mohon maaf, ini kan cuma curhatnya saya, jangan jadikan saya seperti " Prita" heheee....balas tulisan dengan tulisan saja ( bikin blog lagi aja )

No comments: